Monday, December 29, 2008

Tunggu Bapepam_LK
PT ROYAL OAK DEVELOPMENT ASIA TBK SEGERA RIGHT ISSUE

JAKARTA – PT Royal Oak Development Asia Tbk (RODA) segera lakukan PUT II awal tahun 2009. Nilai yang ditargetkan diperoleh dari right issue sebesar Rp 5.389.920.000.000. Jumlah saham yang dilepas mencapai 53.899.200.000. “Saat ini sudah ada standby buyer yang commit sampai 6 triliun” kata Andrew Leong, Direktur Keuangan RODA, usai RUPS RODA beberapa waktu lalu.

Dana hasil right issue tersebut rencananya akan digunakan untuk kegiatan akuisisi perusahaan baru. Sebesar 73,63 persen dana hasil pelaksanaan HMETD akan digunakan untuk pembelian saham sebagai penyertaan pada Cozmo International. Nilainya setara dengan Rp 3.769.948.665.000. Sementara itu sisa dana right issue 26,23 persen, senilai Rp 1.343.255.702.022, akan dipakai untuk membeli saham PT Agrindo Indonesia Jaya.

Dalam PUT II tersebut juga akan diterbitkan Waran seri III sejumlah 4.491.600.000, dengan nilai sebesar Rp 449.160.000.000. Rasionya adalah setiap pemegang 12 saham baru hasil HMETD, berhak atas 1 waran baru ini. Namun begitu Andrew mengakui bahwa pihaknya saat ini masih menunggu pernyataan efektif dari Bapepam-LK. “Kita berharap keputusan bisa cepat, tapi mungkin baru Januari-Februari 2009” jelasnya.

Awal tahun 2008 ini RODA juga sempat melakukan PUT I. Dari PUT I tersebut jumlah modal RODA naik menjadi Rp 1,347 triliun. Dana tersebut kemudian digunakan untuk pengembangan usaha property menengah dan sector jasa keuangannya. Dana PUT I RODA tersebut, digunakan untuk akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, yakni PT Trans Mutual Capita (TMC). Dalam RUPS beberapa waktu lalu, pemegang saham RODA juga menyetujui penambahan modal ke TMC menjadi Rp 40 miliar. “Ini hanya sebagai syarat untuk memenuhi ketentuan PP No 39/2008” kata Andrew. Total asset dari TMC sendiri mencapai Rp 755 miliar.

Dalam bidang property, saat ini RODA tengah mengembangkan beberapa proyek hunian. Diantaranya adalah Stupa Residence di Menteng dan Oakwood Premier Cozmo. Untuk Stupa Residence nilai investasinya mencapai Rp 145 miliar. Sejak dipasarkan awal 2008 lalu, kini baru terjual 10 unit dengan nilai penjualan mencapai Rp 20,91 miliar. Tingkat kolektivitasnyapun baru mencapai 22,37 persen. Selain kedua proyek tersebut, RODA juga berencana membangun 375 unit apartemen dan townhouse melalui proyek City Hill Residence Pejaten. “Kita juga sedang mengembangkan beberapa proyek di Bali” kata Subianto Satmaka, Dirut RODA.

RODA adalah salah satu perusahaan yang berada di bawah naungan holding company Trans Pacific. Sektor usahanya adalah property dan jasa keuangan. Asset RODA per September 2008 mencapai Rp 1,589 triliun. Sebelumnya di tahun 2007 total assetnya hanya sebesar Rp 73,23 miliar. Pertumbuhan aktiva sebesar 2.070,1 persen ini adalah akibat adanya konsolidasi laporan keuangan dengan TMC. Nilai ini kemungkinan juga akan terus bertambah, karena selain adanya rencana PUT II, RODA juga telah mendapat persetujuan untuk menjual tanahnya yang berada di Tangerang. Diperkirakan dari penjualan tanah ini RODA akan mendapat tambahan dana Rp 33 miliar.

Subianto mengatakan jika memang benar PUT II jadi terlaksana, maka akan ada pengembangan sector usaha baru, yakni bioresources. Hal ini akibat dari akuisisi PT Agrindo Indonesia Jaya, yang bergerak di bidang proyek pemanfaatan hutan sagu dan pengolahannya. Pati yang dihasilkan dari sagu, jika diolah lebih lanjut akan menghasilkan ethanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternative.

Jumlah kewajiban RODA per September 2008 mencapai Rp 261,69 miliar. Jumlah ini meningkat drastis dari tahun 2007 yang hanya sebesar Rp 2,97 miliar. Total ekuitas Q3 2008 ini menjadi Rp 1,315 triliun, setelah sebelumnya hanya sebesar Rp 70,25 miliar di tahun 2007. Peningkatan ekuitas ini adalah akibat dari penerimaan dana RP 1,288 triliun hasil PUT I awal tahun ini. RODA sendiri sampai September 2008, masih membukukan rugi bersih sebesar RP 460 juta. Tahun sebelumnya rugi bersih hanya sebesar Rp 38 juta. Namun begitu, sampai akhir tahun 2008, RODA berani menargetkan akan mandapat revenue di atas Rp 40 miliar.






No comments:

Blog Archive