Tuesday, December 23, 2008

Prospek Infrastruktur Bagus
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBK RENCANAKAN AKUISISI BARU

JAKARTA – PT Nusantara Infrsructure Tbk (META) akan perluas usahanya dengan akuisisi salah satu perusahaan nasional. Direktur Utama META, M Ramdani Basri mengatakan bahwa pihaknya saat ini telah mendapat tawaran dari perusahaan tersebut untuk mengakuisisi 50,5 persen sahamnya.

Ia sendiri belum berani menyebutkan perusahaan sasaran akuisisi karena masih dalam tahap NDA. Menurut Basri, perusahaan tersebut adalah salah satu joint venture lokal dengan asing yang memiliki revenue di atas Rp 800 miliar dengan laba bersih mencapai Rp 200 miliar. “Tahun depan kita harapkan akan dapat 1 atau 2 perusahaan lagi” jelasnya.

Senada dengan Basri, Direktur META Danni Hasan mengatakan bahwa sebenarnya telah ada 5 perusahaan yang dijajaki tahun ini. Namun dalam perkembangannya, 2 perusahaan ternyata tidak memenuhi criteria. Semuanya adalah perusahaan yang bergerak di bidang ifrastruktur baik toll road, infrastructure carrier to logistic dan infrastructure carrier to distribution.

Selain dari akuisisi tersebut, META juga akan membangun lagi jalur jalan tol baru di daerah Serpong. Melalui anak usahanya Bintaro Serpong Damai, META telah memiliki ruas jalan tol sepanjang 7,25 km yang menghubungkan Serpong dan Pondok Aren dan tersambung dengan JORR. Sampai dengan Desember 2008, tiap hari rata-rata volume kendaraan yang masuk sebanyak 57.000 kendaraan per hari.

Menurut Ruswin Nazsir, Direktur META, pembangunan jalur baru ini adalah konsekuensi dari PPJT yang mensyaratkan volume 70.000 kendaraan. “Sekarang kita baru 80 persen, jadi kita bangun lagi agar izin kita tidak dicabut” jelas Rusmin. Danni Hasan juga meyakini dengan pembangunan jalur baru ini akan memberi kontribusi yang bagus bagi META. “Di situ kan kawasan industri seluas 6.000 hektar dan baru 2.100 yang baru dibangun, prospeknya akan bagus karena we growth together” katanya.

META memang selama ini fokus pada proyek tol, setelah usaha produksi semennya terhenti. Saat ini META memiliki 3 anak perusahaan yang semuanya pada sector jalan tol, yakni PT Bintaro Serpong Damai, PT Bosowa Marga Nusantara dan PT JTSE yang baru beroperasi September lalu. Sampai dengan akhir tahun 2008 ini META memperkirakan penjualan masing-masing anak usahanya tersebut adalah Rp 78 miliar untuk BSD, Rp 20,4 miliar untuk PT Bosowa Marga Nusantara, dan Rp 700 juta untuk JTSE.

Selama ini bisnis toll road memang memberikan kontribusi yang besar bagi META. Sampai akhir 2008 ini diperkirakan pendapatan dari jalan tol akan naik 45 persen. Tahun 2009 proyeksi kenaikannya hampir sama sekitar 40 persen. Total pendapatan yang diharapkan dicapai tahun 2008 adalah sebesar Rp 180 miliar. Khusus untuk jalan tol sendiri proyeksinya bisa mencapai Rp 100 miliar akhir tahun 2008. Sedang untuk tahun 2009 dari usaha jalan tol META berharap akan memperoleh pendapatan Rp 150 miliar. Untuk usaha di bidang semennya, tahun 2009 META merencanakan akan mereview lagi usahanya tersebut. “kita akan lakukan kontrak paling tidak untuk 1 tahun lagi” jelas Danni.

Rusmin mengatakan bahwa untuk melakukan semua rencana ekspansi tersebut, META akan memerlukan dana sekitar Rp 150 miliar. Dana sebesar Rp 100 miliar akan diambil dari kas internal dan sisanya dari pinjaman bank. Menurut Rusmin, saat ini posisi pinjaman META kepada bank mencapai Rp 500 miliar. Dari jumlah itu, Rp 350 miliar diantaranya adalah pinjaman dari Bank Mega, yang temponya bisa 8 sampai 10 tahun. Lebih jauh lagi, Rusmin mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan right issue untuk mencari sumber pendanaan baru. “Tapi kondisinya sekarang kan tidak memungkinkan, dan lagi posisi kas kita saat ini masih cukup kuat” jelasnya. Ia mengatakan bahwa saat ini META punya kas sekitar Rp 388 miliar.

Kinerja META selama September ini terlihat mengalami perbaikan. Total aktiva per September 2008 adalah sebesar Rp 1.518.885.000.000. Terjadi kenaikan signifikan dari tahun 2007 yang hanya sebesar Rp 631.355.000.000. Laba usaha yang dicatat juga mengalami kenaikan signifikan. Tahun 2007 laba usaha sebesar Rp 19.038.000.000, namun di tahun 2008 meningkat menjadi Rp 34.438.000.000. EBITDA tahun 2008 sendiri mencapai Rp 54.710.000.000, setelah di tahun 2007 hanya sebesar Rp 39.999.000.000.

Menurut Rusmin, META memang tengah memanfaatkan momentum kebangkitan sector infrastruktur yang telah mendapat dukungan dari pemerintah. Senada dengan Rusmin Danni juga mengatakan bahwa META akan mengejar growth tahun depan. “Secara organic growth, pendapatan kita naik 45 persen, biaya berkurang sehingga margin tinggi dan laba bersih diharapkan juga tinggi” jelasnya. Selain itu dengan adanya rencana akuisisi baru, ia yakin kinerja META ke depan akan terus terdongkrak. META saat ini memiliki margin usaha sebesar 46,49 persen, margin bersih 7,21 persen, dan margin EBITDA sebesar Rp 7.,86 persen.



No comments:

Blog Archive