Sunday, January 11, 2009

WIKA HABISKAN RP 452,428 MILIAR DARI DANA IPO

JAKARTA - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sampai akhir Desember tahun lalu telah menghabiskan dana sebanyak Rp 452,428 miliar hasil IPO. Jumlah ini lebih kecil dari rencana penggunaan dana yang termuat dalam prospektusnya. Dalam prospektusnya WIKA mengalokasikan penggunaan dana sebesar Rp 698 miliar.

WIKA sendiri melakukan IPO pada 29 Oktober 2007 lalu. Dari hasil IPO tersebut WIKA berhasil menghimpun dana sebesar Rp 759,587 miliar. WIKA kemudian mengaalokasikan dana terhimpun tersebut, ke dalam beberapa bagian. Sebanyak 20 persen dana IPO tersebut akan digunakan untuk perkuatan struktur modal kerja proyeknya, yakni PLTU Labuhan, PLTU Indramayu, PLTU pacitan dan Gedung The Adhiwangsa. Porsi dana IPO 40 persen dialokasikan untuk proyek di luar negeri dan EPC, yakni proyek East West Motorway di Aljazair, PLTU II SULUT 2X25 MW dan PLTGU Muara Karang. Selebihnya sisa dana 40 persen dialokasikan untuk investasi dan pengembangan proyek infrastruktur, yakni proyek jalan tol di pulau Jawa dan proyek Independent Power Producer.

Menurut Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo dalam keterbukaannya, awal tahun ini WIKA telah mengucurkan dana masing-masing Rp 195,587 miliar dan Rp 90 miliar untuk kedua proyek tersebut. Selain itu WIKA juga mengeluarkan dana RP 21,573 miliar untuk proyek PLTU II SULUT 2X25 MW di awal tahun 2009 ini. Total dana yang telah dikeluarkan awal tahun ini adalah RP 307,159 miliar.

WIKA saat ini memang sedang serius menggarap sejumlah proyek pemerintah terutama proyek pembangunan pembangkit listrik. Untuk keperluan tersebut WIKA telah mendapatkan komitmen pinjaman Rp 900 miliar dari konsorsium bank yakni Mandiri, BRI, Bank Mega, PT Bank DBS Indonesia, dan Bank Danamon. Salah satu proyek pembangkit listrik WIKA adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Tampomas, Jawa Barat. Nilai kontrak proyek ini mencapai Rp 1 triliun.

Selain proyek tersebut, WIKA juga masih memiliki sembilan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU). Total nilai kontraknya mencapai Rp 2,9 triliun. Jumlah tersebut mencapai 30% dari program listrik 10.000 MW yang dicanangkan pemerintah. Sembilan proyek tersebut adalah proyek PLTU Banten 2, PLTU Sulut 2, PLTU Kalsel, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Muara Karang, PLTU Indramayu, PLTU Labuan Angin, PLTU Celukan Bawang, Bali, dan PLTGU Tanjung Priok. Dari kabar terakhir disebutkan bahwa WIKA juga masih mengincar beberapa proyek baru lagi. Proyek yang dikabarkan menjadi sasaran WIKA adalah pembangunan PLTGU Tanjung Priok 2x350MW, serta proyek Banjir Kanal Barat Jakarta.

WIKA sendiri saat ini juga masih terkait dalam kelanjutan pengembangan proyek tol Surabaya-Mojokerto (Sumo). Dalam proyek tersebut WIKA akan menjadi pemegang saham mayoritas bersama dengan PT Jasa Marga Tbk. Saat ini mereka masih menunggu keputusan pemerintah untuk melanjutkan proyek tersebut.

No comments:

Blog Archive