Thursday, January 22, 2009

Berniat Ekspansi
PT KATARINA UTAMA TBK SEGERA MELANTAI

JAKARTA – Meski kondisi pasar modal saat ini masih belum membaik, namun hal tersebut tak menyurutkan perusahaan-perusahaan baru untuk listing di bursa. Setelah 15 Januari lalu Alfamart listing di BEI, kini giliran PT Katarina Utama Tbk yang berencana melakukan IPO. Target IPO nya sendiri pada semester I tahun ini.

Rencananya, yang bertindak sebagai penjamin emisi IPO adalah PT Optima Kharya Capital Securities. Mukti Wibowo Kamihadi, VP Investment Banking Optima Securities, mengungkapkan bahwa jumlah saham yang akan dilepas ke publik sebesar 40 persen. Jumlah tersebut setara dengan 400 juta lembar saham PT Katarina Utama Tbk. Namun ia belum bisa menyampaikan berapa target dana yang akan didapat dari IPO tersebut, termasuk juga fokus target investor apakah dari institusi atau ritel. “Kita belum sampai tahap pemasaran, semua tergantung book building. Kita akan sampaikan semua dalam public expose Maret mendatang” ujarnya.

Ia sendiri cukup optimis dengan IPO tersebut. Menurutnya saham PT Katarina Utama Tbk akan menjadi pilihan investasi yang menarik karena prospek usahanya yang cerah. “Katarina cukup bagus perkembangan usahanya, tentu sahamnya akan memberikan dividend yield yang bagus” jelasnya. PT Katarina Utama Tbk sendiri bertindak sebagai engineering service provider perusahaan telekomunikasi. Lingkup usahanya adalah pemasangan instalasi BTS pada tower komunikasi.

Senada dengan Bowo, Presiden Direktur PT Katarina Utama Tbk, Fazli Zainal Abidin, pihaknya memang sudah mantap untuk listing di bursa. “Kami optimis untuk maju dan profitable melalui ekspansi” ujarnya. Untuk mendanai ekspansinya tersebut, Fazli mengakui PT Katarina Utama Tbk lebih memilih mencari sumber pendanaan dari pasar modal. Menurutnya pendanaan melalui pasar modal lebih efisien karena cost of fund nya lebih rendah. “Kami lebih senang mendapat fresh money, karena bunga kredit saat ini cukup besar sekitar 15 persen, margin nya jadi sedikit” paparnya. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya sejauh ini sama sekali tidak memiliki hutang dengan bank manapun.

Lebih lanjut Fazli mengatakan bahwa perusahaannya memiliki prospek yang bagus karena tiap tahunnya hampir 30.000 tower baru dibangun di Indonesia. Tahun 2008 lalu, Katarina telah menyelesaikan instalasi pada 2.000 tower. Sedang untuk tahun ini, Katarina menargetkan akan mendapat proyek instalasi BTS tower antara 3.000 sampai 4.000 instalasi.

Mohd Sopiyan Mohd Rasli, CFO PT Katarina Utama Tbk mengatakan bahwa untuk setiap satu tower, dibutuhkan biaya kurang lebih USD 100.000. “Dari biaya tersebut revenue yang kita dapat antara 30-40 persen” jelasnya. Menurut Sopiyan, rencananya dana yang didapat dari IPO tersebut seluruhnya akan digunakan untuk ekspansi usaha, antara lain penambahan 80 engineering team, pembelian peralatan baru, kendaraan, dan pembukaan cabang baru. Sejauh ini PT Katarina Utama Tbk memiliki 40 engineering team dan memiliki project office di Medan dan Palembang. Sejumlah operator selular besar nasional juga telah menggunakan jasa PT Katarina Utama Tbk, antara lain Telkomsel, Indosat, XL, NTS dan BTEL. Fazli memperkirakan untuk 3 tahun ke depan akan ada pembangunan 10.000 BTS dengan dana pembelian BTS sebesar USD 12 miliar. “Sekitar USD 4 miliar diantaranya akan dialokasikan untuk pelayanan jasa engineering” terangnya. Ia juga optimis karena sebagian besar BTS tersebut akan di install di Sumatera yang menjadi daerah operasi PT Katarina Utama Tbk saat ini.

Fazli sendiri mengakui belum bisa menyampaikan kinerja dan target keuangan tahun 2008 dan 2009. Menurutnya laporan keuangan 2008 baru selesai bulan Februari. Namun secara terpisah Sopyan meyakinkan bahwa tren revenue nya positif. Ia sendiri berharap bulan April ini bisa segera listing dan mendapat dana pada kisaran Rp 500 miliar. “Tidak sampai satu triliun tapi saya harap bisa lebih dari Rp 500 miliar” ujarnya. Ia juga meyakinakan bahwa PT Katarina Utama saat ini berada dalam jajaran 5 besar perusahaan engineering service provider.

Analis: Lanang Trihardian/PT Syailendra Capital
Kondisi saat ini masih kurang bagus, trading di bursa masih dipengaruhi oleh volatilitas dan likuiditas. IPO yang dilakukan masih memiliki potensi, walaupun tak ada jaminan akan terserap dengan baik. Yang harus diperhatikan adalah posisi perusahaan terkait dan harga saham yang ditawarkan. Keputusan untuk IPO tepat untuk jangka panjang perusahaan. Karena dengan cost of fund yang rendah tentu akan meningkatkan efisiensi perusahaan. Sektor engineering service provider tentu terkait erat dengan perkembangan industri telekomunikasi, namun tidak serta merta bisa disamakan. Untuk sektor telekomunikasi sendiri, ke depan pasarnya masih cukup bagus, walaupun growth nya tidak akan sebesar 2 tahun belakangan. Industri telekomunikasi penetrasinya masih sekitar 50 persen, jadi perkembangannya masih cukup bagus. Tren investasi tahun 2009 dengan kondisi pasar yang tidak menentu, investor harus melihat fundamental dengan investasi jangka panjang.

No comments:

Blog Archive