Wednesday, January 7, 2009

Jatuh Tempo Desember 2009
PT HUMPUSS INTERMODA TRANSP TBK SEGERA BERESKAN HUTANG OBLIGASINYA

JAKARTA – PT Humpuss Intermoda Transp Tbk (HITS) yakinkan bahwa tak akan terjadi obligasinya gagal bayar. HITS telah menyerahkan beberapa skema pembayaran obligasinya kepada BEI. “Tanggal 31 Desember 2008 kemarin direksi sudah menyampaikan laporan ke otoritas bursa, jadi saya kira tak ada masalah” demikian yang disampaikan Sapto Basuki, Corporate Secretary HITS kepada Indonesia Business Today, Rabu (7/1).

HITS memang memiliki obligasi dan sukuk yang akan jatuh tempo pada 17 Desember tahun ini yakni, HITS I tahun 2004 seri B (HITS01B) dan HITS I Syariah Ijarah tahun 2004 (HITS01C). Obligasi dan sukuk tersebut masing-masing memiliki nilai nominal Rp 72,450 miliar dan Rp 82,800 miliar. Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI, tertanggal 5 Januari 2009, Agus Darjanto, Dirut HITS mengatakan bahwa HITS telah menyiapkan beberapa skema pelunasan atas pokok hutang sebesar Rp 154,450 miliar itu beserta pokok bunganya. Hingga kini telah dilakukan buyback atas obligasi tersebut sebesar Rp 900 juta.

Skema pembiayaannya antara lain melalui sinking fund yang telah disimpan HITS di Bank Permata selaku wali amanatnya. Total dana sinking fund adalah sebesar Rp 112.346.659.767. Selain itu juga akan digunakan dana penerimaan cash dividend interim dan final dari anak perusahaannya. HITS sendiri memiliki tiga anak perusahaan yakni Humpuss Sea Transport Pte. Ltd, PT Humpus Transportasi Kimia dan PT Humpus Transportasi Curah dengan kepemilikan di atas 99 persen. Sumber pembiayaan lain yang juga akan digunakan adalah dana hasil operasi kapal-kapalnya yang sudah mendapat time chartered dari pelanggan. Selebihnya akan digunakan dana internal perusahaan untuk pelunasan obligasi tersebut.

Desember 2008 lalu, obligasi HITS ini memang sempat diturunkan peringkatnya oleh lembaga pemeringkat, Moody’s Investor Service, dari BB menjadi BBB. Hal ini disebabkan karena terjadi tren penurunan profitabilitas selama 9 bulan pertama tahun 2009. Diperkirakan oleh Moody’s, bahwa penurunan tersebut dapat terus berlanjut karena adanya perbaharuan kontrak sewa kapal LNG HITS pada 2009 ini. Selain itu tekanan tarif yang terjadi di pasar juga akan memberikan dampak yang buruk bagi HITS. Untuk sekedar diketahui, bahwa Moody’s menetapkan peringkat obligasi terburuk dengan peringkat C. Sedang untuk syarat obligasi yang layak untuk investasi minimal harus berperingkat BBB.

Operator Shipping
Keadaan ekonomi yang masih buruk nampaknya juga memaksa HITS untuk melakukan efisiensi usahanya. Sapto mengakui bahwa pihaknya saat ini masih berupaya memperbaiki kondisi internal perseroan. Ia juga belum berani mengatakan akan ada ekspansi usaha baru, termasuk rencana pembelian kapal baru tahun ini. Rencana investasi pembelian kapal USD 1,2 miliar sampai 2012 akhirnya juga harus tertunda. Termasuk rencana pembelian 2 kapal tipe Panamax dari Jepang senilai USD 170 juta, yang sedianya dilakukan 2008 lalu akhirnya urung dilakukan.

Strategi bisnis baru juga ditempuh oleh HITS guna menyiasati melemahnya usaha perkapalan akibat krisis keuangan global. “Kita akan beralih dari shipping owner ke shipping operator” jelas Sapto. Dengan begitu ia memperkirakan kebutuhan modal belanja juga menjadi kecil. Ia juga mengatakan bahwa saat ini perseroan tengah mengupayakan kerjasama dengan beberapa pihak dalam strategi ini, terutama pihak asing. Dana yang akan digunakan untuk menjalankan strategi ini, menurut Sapto akan lebih banyak bersumber dari internal cash.

Dari data yang ada, memang telah terjadi penurunan arus transportasi barang ekspor dan impor akibat krisis keuangan global. Penurunan tersebut akhirnya juga membuat tarif angkutan industri pelayaran juga ikut turun. Tercatat tahun 2008 lalu tarif angkutan pelayaran turun dari USD 40.000 menjadi USD 6-7 ribu per hari. Namun begitu Sapto masih cukup optimis karena HITS juga telah memiliki mitra strategis, semisal Pertamina. “Pertamina menyumbang lebih dari 50 persen pendapatan sewa kapal” akunya.





No comments:

Blog Archive