Friday, January 23, 2009

Andalkan Nissan
PT INDOMOBIL SUKSES MAKMUR TBK BIDIK 20 PERSEN MARKET SHARE

JAKARTA – PT Indomobil Sukses Makmur Tbk (IMSI) targetkan penjualan tahun ini mencapai 80.000 unit. Menurut Direktur Utama IMSI, Gunadi Sindhuwinata, kepada Indonesia Business Today, Jumat (23/1), dari target penjualan otomotif 2009 overall sebesar 400.000 unit, IMSI akan mendapat market share sekitar 20 persen.

Lebih lanjut lagi ia mengatakan bahwa dari target penjualan 80.000 unit tersebut, sekitar 20.000-25.000 unit akan disumbang oleh penjualan mobil merek Nissan. “Selama ini pangsa pasar kita paling besar adalah Suzuki, Hino dan Nissan” jelasnya. Ia sendiri juga mengakui bahwa tahun 2009 ini demand industri otomotif memang akan menurun. Karena hal inilah ia juga cukup realistis bahwa penjualan IMSI tahun 2009 juga akan turun. “Tahun 2009 kemungkinan demand otomotif turun 30 persen, jadi penjualan kita mungkin tidak sebaik tahun lalu” ujarnya. Menurutnya penjualan bersih tahun lalu berada pada kisaran Rp 8 triliun lebih.

Dengan kondisi menurunnya demand inilah maka IMSI kemudian menempuh strategi pengembangan pemasaran. Salah satunya adalah dengan memasarkan truk pick up khusus untuk UKM. Menurut Gunadi, pasar UKM memang telah terbukti mampu bertahan ketika krisis keuangan global terjadi. Melalui anak usahanya yakni PT Indobuana Autoraya, IMSI akan menggarap pasar otomotif untuk UKM. Rencananya produk yang akan dijadikan andalan adalah truk pick up merek Foton.

Truk Foton ini sendiri adalah produk asal China yang tergolong truk ringan. Pemasarannya sendiri akan menggunakan jaringan Indomobil Group yang tersebar luas di Indonesia terutama di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. “Kita akan berupaya meningkatkan penjualan dari mana saja” jelas Gunadi. Menurut Gunadi pihaknya terus mengembangkan strategi penjualan yang telah berjalan selama ini. Karena menurutnya, selama ini pemasaran di sektor UKM membutuhkan mobilisasi dan network yang bagus.

Selain penggarapan Foton untuk pasar UKM, IMSI sebelumnya juga telah menggarap pasar untuk sektor pertanian. Melalui anak usahanya PT Indo Traktor Utama, IMSI menjadi distributor tunggal peralatan pertanian dari YTO Group, perusahaan asal China. Peralatan pertanian tersebut antara lain wheeled tractor, crawler tractor dan mesin panen. YTO sendiri memang memfokuskan pemasarannya di kawasan Asia Tenggara terutama Indonesia, Malaysia dan Thailand. Menurut Gunadi, sejak berjalan tahun lalu, pemasaran peralatan pertanian ini memberikan hasil yang baik.

Tahun 2009 sendiri, IMSI selain fokus pada penggarapan pasar segmented tersebut, juga akan fokus pada penyediaan financing service. Sejauh ini IMSI memiliki dua anak usaha yang bergerak di bidang penyedia jasa keuangan yakni PT Indomobil Finance Indonesia dan PT Swadharma Indotama Finance. Menurut Gunadi, dengan kondisi likuiditas yang seperti sekarang ini, menurutnya masih cukup berat untuk mengembangkan jasa financing. Namun meskipun diperkirakan daya beli menurun, ia cukup optimis kebutuhan justru lebih besar. “Yang kami harapkan adalah dana yang banyak, suku bunga yang kompetitif, dan inflasi yang rendah” ungkapnya. Ia sendiri melihat kondisi sekarang ini sudah mulai kondusif dengan pemangkasan BI rate oleh BI beberapa waktu lalu. “Sebelumnya kan sempat di 17 persen, dilihat sekarang sudah setengahnya. Untuk Indofinance biasanya kita bermain di Rp 1,5 triliun” jelasnya.

Tahun 2009 IMSI juga menargetkan laba bersih sekitar Rp 50-60 miliar. Menurut Gunadi jumlah tersebut hampir sama dengan tahun lalu. Namun ia mengakui bahwa laporan keuangan 2008 masih dalam tahap penyelesaian. Ia juga belum bisa menyampaikan berapa besarnya capex 2009. Namun ia mengatakan bahwa pihaknya memang telah menjajaki untuk mendapatkan pembiayaan dari berbagai pihak. Sedang untuk alokasi dana capex, ia menyatakan masih melihat dulu perkembangan ekonomi. “Yang jelas selain untuk pengembangan kerjasama yang sudah ada, kita juga ada rencana membangun showroom baru” paparnya.

Dandi Fajar Musratmo/PT Eficorp Sekuritas
Industri otomotif tahun 2009 mungkin akan mengalami penurunan. Karena suku bunga kredit masih tinggi dan harga onderdil juga naik. Akibatnya permintaan juga menurun. Namun semua bisa saja berubah seperti penjualan 2008 yang ternyata melebihi target Gaikindo. Jika realisasi tahun ini minimal sama dengan target Gaikindo, maka akan memberikan pengaruh positif bagi industri otomotif. Walaupun sebenarnya dengan kenaikan penjualan tidak serta merta akan menaikkan saham. Namun tahun 2009 ini kemungkinan harga saham otomotif akan mengalami kenaikan semua. Untuk saat ini semua saham emiten otomotif rekomendasi buy on weakness. Investor masih harus melihat perkembangan pasar.

No comments:

Blog Archive