Tuesday, January 13, 2009

SEMEN GRESIK BUYBACK RP 198 MILIAR

JAKARTA - PT Semen Gresik Tbk telah melakukan buyback atas sahamnya hingga Rp 198.574.280.000. Dari data realisasi buyback per 9 Januari lalu total saham yang telah dibeli kembali oleh SMGR adalah sejumlah 68.032.000 lembar. Untuk periode 2008, sejak dilakukan buyback pertama kali Oktober 2008, per 31 Desember 2008 total dikeluarkan dana sebesar Rp 193.511.810.000. Total saham yang telah dibeli kembali pada periode Oktober-Desember 2008 adalah sebanyak 66.810.500 lembar saham.

Menurut Corporate Secretary SMGR, Sunardi Prionomurti, dalam keterbukaan informasinya, untuk buyback Januari 2009 ini, data terakhir menunjukkan pengeluaran dana buyback sebesar Rp 829.133.000.000 untuk membeli sebanyak 202.000 lembar saham SMGR. Total dana yang disediakan oleh SMGR untuk melakukan buyback sendiri mencapai Rp 1 triliun.

Menurut pengamat pasar modal, Samuel Sudeswatomo Yeung, SMGR sebagai salah satu perusahaan BUMN, program buyback yang dilakukan oleh SMGR termasuk yang paling berhasil saat ini. Sejak dilakukan buyback dari Oktober tahun lalu, waktu itu harga saham SMGR sekitar level Rp 2000 per lembar, namun kini telah mencapai level sekitar Rp 4000 per lembar.

Menurutnya, danya penurunan saham SMGR kemarin dari Rp 4.025 ke level Rp 3.925 per lembar lebih banyak diakibatkan oleh sentimen pasar. Saham SMGR pada perdagangan kemarin, Selasa (13/1), memang sempat terkoreksi 0,02 persen. Kemarin SMGR diperdagangkan sebanyak 325 kali dan ditutup pada level Rp 3.925. Menurutnya saat ini kondisi pasar masih belum pulih dan masih mengalami tekanan.
Lebih lanjut Samuel menambahkan bahwa adanya program infrastruktur pemerintah, bisa jadi menguntungkan bagi SMGR mengingat label plat merahnya. Hanya saja yang perlu untuk dicermati adalah program-program infrastruktur tersebut kapan akan terealisasi. Peran pemerintah untuk masalah ini sangat besar. Ke depan pasar baik global dan regional mungkin akan mengalami perbaikan. Karena jika dilihat dari analisis teknikal, maka pasar menunjukkan kecenderungan arah positif.

Batalkan Power Plant
Pihak SMGR nampaknya memang tengah berhati-hati dalam berinvestasi. Bahkan saat ini pihak manajemen SMGR tengah mengajukan persetujuan penurunan capex untuk rencana-rencana ekspansinya. Untuk empat tahun sejak 2008, rencanaya SMGR menganggarkan capex senilai USD 1,3 miliar. Namun kemungkinan capex tersebut akan mengalami revisi. Sebelumnya SMGR berniat meningkatkan kapasitas produksinya yang diperkirakan mencapai 5 juta ton. Untuk itulah SMGR kemudian berencana membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 470MW, dengan maksud menjamin supply listrik bagi rencana pengembangan produksinya. Namun akibat dari krisis keuangan global yang terjadi, akhirnya memaksa SMGR untuk membatalkan beberapa proyek power plant nya.

Proyek power plant yang semula direncanakan 10 proyek, akhirnya dibatalkan 8 proyek. “Sekarang kita hanya akan membangun PLTU di Sulawesi” jelas Dwi Soetjipto, Dirut SMGR beberapa waktu lalu.. Namun Dwi menambahkan bahwa pembatalan ini secara resmi akan dibahas dalam RUPSLB yang akan digelar 30 Januari mendatang. Praktis kini SMGR tinggal memiliki satu proyek di Pati dan 1 proyek di Sulawesi. Pembangunan PLTU di Sulawesi Selatan berkapasitas 2 x 35 MW sendiri akan memakan biaya sebesar USD 114 juta. Proyek ini akan dimulai pengerjaannya pada Q1 tahun ini.

No comments:

Blog Archive