Thursday, November 27, 2008

UTANG APOL NAIK TAJAM

JAKARTA – Utang jangka pendek Pratama Ocean Line Tbk (APOL) meningkat tajam. Dalam laporan keuangannya triwulan tiga 2008 ini, pada pos jumlah utang bank jangka pendek membengkak menjadi Rp 865.793.354.506. Padahal pada 2007 jumlah utang bank jangka pendek hanya sebesar Rp 373.127.183.469.

Tahun 2008 ini APOL memang mendapatkan komitmen utang baru antara lain dari Bank BCA, Bank Mizuho, Bank Expor Indonesia, Bank International Indonesia, Bank of Tokyo, dan Citibank. BCA sendiri memberikan pinjaman senilai Rp 42.252.354.506 untuk pinjaman rekening Koran. Pinjaman ini sendiri dijamin dengan piutang usaha perusahaan, persediaan, dan kapal milik perusahaan yakni MV Hanjani dan MV Alas. Tingkat bunga tahunan yang dipakai dalam komitmen ini adalah sebesar 9 persen untuk tahun 2008.  Bank-bank lainnya memberikan kredit untuk modal kerja yang semuanya berjumlah Rp 823.541.000.000.  

APOL adalah perusahaan yang bergerak di bidang infrastructure, transportasi laut dan utilities.

Turbulensi ekonomi yang terjadi juga membuat APOL mengalami tekanan dalam usahanya. Kasus kenaikan drastis harga minyak beberapa waktu lalu membuat kompensasi pengeluaran operasional juga meningkat. Kini kasusnya berganti lagi, jatuhnya harga komoditas dunia membawa konsekuensi permintaan ekspor komoditi juga menurun. Hal ini membuat order angkutan kapal APOL ikut seret. Selama ini APOL memang megnkhususkan diri pada moda angkutan laut kering. Komoditas yang menjadi target angkut APOL antara lain batu-bara dan nikel. Harga batu bara saat ini terus anjlok akibat dari overs upply batu bara dunia. Efeknya pun juga berimbas pada perdagangan saham di pasar modal dunia dan regional.

Pada Triwulan III 2008 ini laba bersih APOL turun menjadi Rp 8,08 miliar. Padahal pada 2007 APOL mencatatkan laba bersih Rp 149,10 miliar. Pada pos pendapatan terjadi kenaikan cukup banyak sebesar 66 persen. Triwulan III 2008 pendapatan senilai Rp 1.846.733.676.917 dari tahun 2007 yang hanya senilai Rp 1.111.166.962.693.

 

ANALIS

Menurut Gina Novrina Nasution, Analis Reliance, pada kuartal 3 net income lebih kecil dari kuartal 2, salah satu sebabnya karena harga minyak yang sempat berada di US$147 per barrel. Januari kontrak APOL dengan PTBA juga akan habis, hal ini akan berpengaruh pada penerimaan jasa APOL. Tahun 2008 sendiri pendapatan dan income APOL tidak cukup besar. P/E dan PBV APOL adalah 7 dan 0.39 dengan YTD 70,23%. Kalau dilihat dari harga minyak yang turun, kemungkinan APOL bisa mendapat keuntungan. Tahun 2009 pendapatan diprediksi bisa berkurang karena pengiriman eksport yang berkurang. Hal ini disebabkan   berkurangnya permintaan dari luar negeri terhadap komoditas. Namun penurunan harga minyak dapat mengurangi biaya cost spending operasional APOL. Saham APOL sendiri saat ini banyak dipengaruhi oleh pergerakan indeks. Harga saham APOL kemarin bertahan pada level Rp 190 per lembar. Rekomendasi hold pada level Rp 175.

No comments: