Tuesday, November 18, 2008

Harga Kalah Bersaing

PRODUK IMPOR MELIMPAH, KYOEI HENTIKAN PRODUKSI

JAKARTA – PT Jakarta Kyoei Steel Works mengentikan sementara kegiatan produksinya. Berhentinya kegiatan produksi ini disebabkan oleh turunnya harga produk besi beton yang mencapai 40 persen. Penurunan harga ini adalah konsekuensi dari penurunan harga baja impor yang terjadi. Membanjirnya produk-produk baja impor memang telah membuat industri baja dalam negeri kehilangan daya saing.

Harga rata-rata baja dalam periode Agustus 2007 sampai dengan Juli 2008 untuk produk impor adalah, dari Jepang sebesar US$ 893/ton, Taiwan sebesar US$ 693/ton, Tiongkok berada pada kisaran harga US$ 701/ton, dan Korea sebesar USS 1.109/ton. Harga dari eksportir ASEAN yaitu Malaysia berkisar US$ 577/ton, dan Thailand sebesar US$ 1.083/ton. Sementara itu harga baja dalam negeri sendiri cukup menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok dengan harga baja impor. Saat ini baja produksi dalam negeri dijual pada kisaran harga US$ 981/ton. Banyak yang menilai rendahnya harga baja impor ini sepertinya sudah mengarah pada politik dumping.

Asosiasi Produsen Besi Baja Seluruh Indonesia juga telah menyampaikan permohonan kepada pemerintah agar menaikkan bea masuk baja impor. Hal ini perlu dilakukan untuk melindungi produksi baja nasional.

Dengan adanya situasi ini, Kyoei memperkirakan target penjualan tahun 2008 hanya akan meningkat 36 persen dari tahun 2007, menjadi Rp 179 miliar. Namun meskipun operasional perusahaan dihentikan sementara, perusahaan menjamin tidak akan melakukan kebijakan pengurangan karyawan. “Perusahaan hanya merumahkan karyawan saja sementara tapi tidak melakukan PHK” demikian yang disampaikan Direktur Kyoei, M Djauhari MBA, dalam keterbukaan informasinya di BEI, (18/11).

Kinerja Kyoei sampai dengan Q3 2008, pada pos penjualan meningkat menjadi Rp 168.021.503.566 dari 2007 Rp 98.721.871.617. Beban usaha juga mengalami kenaikan 11,5 persen. Tahun 2007 beban usaha Rp 3.870.273.695 naik menjadi Rp 4.316.629.560 di tahun 2008. Laba bersih tahun 2008 sendiri mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Tahun 2008 ini Kyoei membukukan laba bersih Rp 11.843.368.662, sementara tahun 2007 Kyoei mengalami kerugian Rp 1.238.332.313.

No comments: