METRO RUGI BESAR
MTSM sendiri mengakui penurunan kinerja tersebut banyak dipengaruhi oleh dampak krisis keuangan yang terjadi. Bisnis swalayan yang dijalankan banyak mengalami penurunan penjualan sebagai akibat tidak stabilnya ekonomi. Bahkan pada Maret lalu MTSM telah resmi menghentikan semua kegiatan Metro Supermarket. Sepinya pengunjung dan lemahnya daya beli menjadi alasan penutupan unit usaha MTSM kala itu. Selama 5 tahun belakangan unit bisnisnya itu mengalami kerugian.
Sebelumnya MTSM memiliki beberapa kegiatan usaha yakni, di bidang property management, real estate, dan swalayan. MTASM mengakui saat ini kondisi fundamental perusahaanya akan sangat dipengaruhi oleh efektifitas kebijakan fiscal dan moneter dari pemerintah. Janji pemerintah untuk memberikan porsi anggaran lebih besar untuk sector riil seharusnya menjadi sinyal positif bagi MTSM yang saat ini hanya fokus pada bisnis property dan real estate.
Sampai dengan triwulan III tahun 2008 ini total aktiva yang dimiliki MTSM adalah sebesar Rp 92.057.271.475. Jumlah ini sedikit mengalami penurunan dari tahun 2007 yakni sebesar Rp 95.151.994.497. Namun begitu untuk pos aktiva lancar MTSM masih memiliki tren naik. Tahun ini aktiva lancar Rp 10.161.702.582 naik 28,3 persen dari 2007 yang sebesar Rp 7.916.011.343. Jumlah kewajiban lancar yang menjadi tanggungan MTASM tahun ini juga mengalami kenaikan menjadi Rp 9.193.943.877 dari sebelumnya hanya Rp 7.996.752.833 di tahun 2007.
No comments:
Post a Comment