EKSPOR NAIK SAAT KRISIS
PT DELTA
Selama ini penjualan produk-produk DLTA memang lebih banyak di fokuskan ke domestik. Tahun ini 85 persen penjualan ke pasar domestik. Peningkatan permintaan ekspor ini justru banyak datang dari Irak. “Sekarang di Irak
Disinggung masalah kondisi
Cukup 1 Persen
Tahun 2009 DLTA hanya berani mentargetkan pertumbuhan 1 persen saja. Kondisi yang masih terpengaruh krisis keuangan global diakui Eddie menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk fokus maintain usaha saja. “Untuk capex tahun depan kita juga belum berani bilang, masih menunggu RUPS” kata Eddie. DLTA sendiri menjadwalkan akan menggelar RUPS pada bulan April tahun depan.
Kinerja DLTA pada Q3 tahun 2008 ini cukup bagus. Pos aktiva lancar saat ini menunjukkan Rp 470.578.976.000 sedikit mengalami kenaikan dari tahun 2007 yakni sebesar Rp 402.348.900.000 Sementara total aktiva yang dimiliki oleh DLTA sampai triwulan III ini adalah sebesar Rp 627.349.775.000 Mengalami kenaikan 12 persen dari 2007 sebesar Rp 560.223.459.000.
Kewajiban lancar yang menjadi tanggungan DLTA Q3 2008 adalah Rp 107.016.549.000 Nilai tersebut meningkat drastic 27,2 persen dari tahun 2007 yang hanya Rp 84.117.289.000 pada periode yang sama. Total kewajiban dan ekuitas juga mengalami kenaikan dari tahun 2007 sebesar Rp 560.223.459.000 tahun ini menjadi Rp 627.349.775.000. Beban usaha juga sedikit meningkat menjadi Rp 128.564.780.000 dari sebelumnya tahun 2007 adalah Rp 100.548.153.000. Hal ini disebabkan karena permintaan bahan
Eddie sendiri juga mengakui bahwa pihaknya tidak pernah memiliki pos utang bank, karena semua kegiatan operasional sudah bisa dipenuhi oleh kas perusahaan. Sampai saat ini kepemilikan saham DLTA adalah 56 persen oleh San Miguel Internacional, 26 persen oleh pemda DKI, dan sisanya 18 persen dimiliki public.
Walau dalam kondisi krisis, laba bersih yang dibukukan selama Q3 tahun 2008, justru mengalami kenaikan tajam. Laba bersih tahun 2008 adalah Rp 52.499.931.000 mengalami kenaikan 65,8 persen dari 2007 yang sebesar Rp 31.671.003.000. Menurut Eddie hal ini disebabkan karena peningkatan permintaan ekspor yang transaksinya dilakukan dengan Dollar. Di samping itu DLTA juga memiliki produk kelas menengah ke atas yaitu Carlsberg, San Mig Light, dan San Miguel. Permintaan produk-produk tersebut tak terpangaruh oleh krisis keuangan saat ini.
No comments:
Post a Comment